Coretan tinta hitam

Thursday 30 June 2016

Korupsi Narkoba Stop!

Korupsi Narkoba stop!

Kemana perginya hati nurani?
Otakmu pun telah dikuasi materi
Rela korbankan rakyat dan negeri untuk membeli Lamborghini
Pantaskah kau duduk di kursi pejabat dan tertawa berseri?!
Setelah kau sakiti seluruh rakyat negeri dengan ambisi! Sampai kapan?
Indonesiaku  menangis karena terjajah tikus-tikus berdasi

lalu,

Negeriku menangis meratapi diri, karena
Anak-anak bangsa mulai teracuni.
Remaja penerus terkotori heroin dan ekstasi,
Kemanakah moral yang harusnya dijunjung tinggi? Sedangkan,
Obat-obatan terlarang mulai menguasi dan membuat lupa diri.
Bagaimana? Kita 'kan bangun tanah pertiwi! Jika,
Anak-anak dan remaja harapan bangsa sudah tidak peduli diri sendiri apalagi negeri?!

Sekarang, marilah kita sayangi diri dan negeri warisan ibu pertiwi.
Tanamkan rasa nasionalisme dalam diri, katakanlah tidak pada
Obat terlarang dan korupsi, karena hanya
Pada pundak kitalah kan berjaya negeri ini.

Semua akan pulang

Semua pasti pulang

oleh: Irna

Segala harta, tahta, dan cinta
yang membuatmu lupa pada-Nya
Segala tubuh kuat bak besi baja
yang membuatmu menindas sesama
Segala apa yang kau punya
pasti 'kan hilang pada waktunya

Detik waktu kian memburu
Namun tubuh masih berburu mengejar nafsu
tak peduli pada kata habis waktu
meski bulan berganti tahun dan sudah dekat dengan masa mu

Lihatlah di sana
hamparan tanah bergunduk merah bertabur bunga
kita pun 'kan ada disana hari ini atau lusa
sudahkah kita mempersiapkan bekalnya?
sedangkan diri hanya sibuk menumpuk dosa
taukah kamu jika berada di dalamnya?
hanya ada 6 pertanyaan yang mudah tapi tak 'kan bisa kau menjawabnya
Tidak! bukan harta dan tahta yang mereka tanya,
Man Rabbuka?
Man Nabiyukka?
Man Dinuka?
Man Imamuka?
Aina Qiblatuka?
Man Ikhwanuka?
Bisakah kau menjawabnya?
Jika hari-harimu sibuk mengejar harta?
bisakah kau menjawabnya?
Jika detik waktu kau habiskan hanya mencari muka?
bisakah kau menjawabnya?
Ketika saudara seiman seagamamu terluka dan menahan lapar di perutnya,
kau sibuk pontang-panting mencari tahta?

Tidakah kau sadar wahai kawanku
tak akan selamanya raga ini menjagamu
semua akan rapuh dan perlahan runtuh
Semua akan berpulang pada asalnya
semua akan hilang untuk selamanya
karena kita adalah milik-Nya
dan kelak 'kan kembali pula pada-Nya

Kuningan,01-07-16