Coretan tinta hitam

Tuesday 11 August 2015

Clash of king

Parade cerita fantasi

Clash of King (sleep paralyzed )

By : Irma putri syaepudin

Bosan, terbaring di kamar sendiri, ingat kata-kata dokter kemarin, "Anda harus Bed tres. Istirahat total, jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja, sampai down seperti ini. Trombosit anda belum normal, saya harap anda menghargai kesehatan diri sendiri, " ucap dokter Nandang yang juga teman sekolahku. Mungkin hanya aku orang yang tidak sukses, saat teman - temanku sukses menjadi dokter, guru, bahkan pengusaha aku masih betah menjadi penulis yang penghasilannya tidak sebesar mereka. Kadang aku berandai - andai, jika saja aku raja punya kastil megah seperti kerajaan raja Sulaiman di film favoritku abad kejayaan. Tunggu!  Tentu saja aku punya kastil mewah dan megah, prajurit andalan, penempa besi handal, sawah yang menghasilkan padi setiap menit, lalu pengrajin kayu yang siap menghasilkan sumber kayu melimpah untuk diperdagangkan. Belum lagi mata air permohonan yang mengabulkan setiap permintaan, pundi - pundi uang koin dan juga berlian, aku punya semua itu. Aku tertawa kecil dan mengambil tablet berwarna putih dari atas lemari, segera kucari aplikasi game favoritku Clash of King. Tidak biasanya cepat sekali koneksi internet di kamar, biasanya susah butuh waktu berjam -jam hanya untuk membuka satu aplikasi game online saja.

SELAMAT DATANG RAJAKU, SILAHKAN TEKAN TOMBOL MERAH UNTUK MASUK KE KERAJAAN ANDA

Tidak seperti biasanya, kenapa ada tulisan seperti ini, apa aplikasi game online ini sedang mengalami gangguan. Tapi sepertinya tidak, disana -- di layar tabletku masih terpampang jelas Athena, dia adalah pemanduku, asistenku dalam memainkan game ini. Akhirnya aku menekan tombol merah seperti petunjuk Athena. Tiba-tiba layar tablet di hadapanku bersinar terang, mataku silau karenanya. Setelah sinar itu menghilang, munculah sebuah lubang hitam berputar seperti gulungan topan. Badanku mendadak seperti tersedot magnet raksasa, aku berteriak meminta tolong. Berharap ibu atau ayah atau nenek datang menolongku, tapi sia - sia saja badanku tersedot masuk ke dalam lubang hitam yang terbentuk di layar tablet.

***
Aku membuka mata, membiarkan bola mataku terbiasa dengan sinar matahari yang masuk melalui celah tirai berwarna merah bersulam benang emas. Kasur yang empuk dengan seprai berwarna merah bertahta berlian, tunggu! Sepertinya ini bukan kamarku, kamarku tidak semewah ini. Lalu dimana sekarang aku berada?

    "Anda sudah bangun rajaku? " tanya seseorang, seorang gadis cantik berambut perak, dengan gaun putih dengan belahan dada terbuka, ia membawa sebuah buku catatan besar di tangannya, kenapa dia mirip sekali dengan  ....

"Athena? Kau Athena? " tanyaku. Dia tersenyum lalu membungkuk hormat, aku turun dari ranjang king size mewah tadi, merasa kaget, gugup, merasa konyol. Aku mencubit pipi sendiri rasanya sakit, berarti bukan mimpi. Lalu bagaimana caranya aku berada di kamar mewah ini?

"Rajaku, apakah anda ingin mandi atau sarapan? Para dayang akan mempersiapkan, " tanya Athena. Aku bingung lalu dengan sekenannya menjawab, "Mandi saja, sepertinya kepalaku harus diguyur air biar sadar, " ujarku. Athena berlalu dari hadapanku, lalu tidak berapa lama kemudian dia kembali dengan beberapa pelayan perempuan. Aku masuk ke sebuah kamar mandi besar dan juga mewah, air hangat membasahi badan yang terasa remuk. Rasanya damai, para pelayan memijat pundak dan kepalaku, belum pernah aku merasa sesenang ini. Aroma lavender menguar dari lilin yang berjejer di samping bathub. Setelah selesai para pelayan membawakan sebuah baju untukku, baju mewah bertahta berlian dan permata. Mirip baju perang namun sangat indah. Jubah kebesaran berwarna merah, rambut panjangku terurai dan di atasnya berdiri sebuah tiara cantik bertaburan batu berlian berwarna merah.

"Princess Edelweis, apakah anda sudah siap bertemu raja dari kastil ORz. Dari kemarin beliau ingin bertemu anda, bukankah kerajaan kita sudah beraliansi dengan kerajaan ORz," ujar Athena. Meskipun kebingungan masih melanda, namun akhirnya aku bersedia menemui ORz, aku berjalan menuju aula kerajaan. Para pelayan dan Athena mengiringi langkahku, lalu para prajurit membungkuk memberikan hormat.

"Princess Edelweis tiba, semuanya berdiri! " ujar salah satu prajurit andalan. Semua orang yang ada di aula berdiri lalu membungkuk hormat, ah benar - benar impianku selama ini. Aku duduk di sebuah singgasana mewah, para pelayan dan Athena berdiri di sampingku. Lalu para tamu duduk kembali, aku tersenyum hangat pada semua orang di aula. Rasanya seperti mimpi tapi berapa kalipun aku mencubit pipi ini realita bukan mimpi, di hadapanku seorang raja berparas tampan duduk dengan gagah, rambut cokelatnya, lalu badannya yang tegap dan berwibawa. Benar - benar sempurna untuk seorang raja.

"Princess Edelweis, langsung saja. Aku ORz ingin membicarakan masalah penting denganmu, masalah serius dan harus dibicarakan rahasia, " ujarnya. Aku mengerti lalu mengajaknya berbicara di ruang pribadiku. Kami membicarakan tentang perang antar aliansi, sepertinya ada aliansi lain yang menginginkan keruntuhan kastilku. Mata - mata ORz mengetahuinya. Aku seperti lupa, dan terhanyut dengan peranku sebagai raja, sebagai Princess Edelweis. Padahal aku tadi merasa asing dan ingin pulang. ORz adalah ketua dari ONE. Sebuah aliansi kerajaan, aku ikut bergabung menjadi anggotanya bersama teman yang lain, aku tidak menyangka ORz itu orang tampan. Padahal setiap hari aku mengobrol dengannya di chat saat bermain game online. Aku sepertinya lupa dan terlarut dengan permainan ini. Kerajaanku akan diserang oleh ANx , dia sangat membenci kerajaanku. Lalu ORz berniat membantuku melawan ANx, kami berbicara banyak, sesekali kami berbicara pribadi, lalu tertawa bersama.

***
Hari yang ditentukan tiba, ANx akan menyerang kerajaanku. Aku bersiap untuk berperang dengan panah terbaikku dan para prajurit andalan serta terlatih.

"Kenapa harus perang? Bagaimana jika kalah habis sudah kerajaanku, menyebalkan baru saja enak jadi raja, " keluhku.

"Mari Rajaku, semua sudah siap di pintu gerbang, " ujar Athena, benar saja di depan gerbang kerajaan berdiri gagah ORz dengan baju jirahnya.

"Kenapa begitu baik ingin membantuku? " ujarku, dia hanya tersenyum hangat, "Ini sudah kewajibanku sebagai pimpinan aliansi ONE untuk membantu perang setiap anggota kerajaan. " tatapanya begitu penuh semangat, entah kenapa hatiku merasa berbunga bunga.


Tidak perlu waktu lama ANx dan rombongannya tiba, lalu dengan sekali perintah semua prajuritnya menyerang kerajaanku. Aku dan prajuritku tidak tinggal diam begitu pun ORz, bersama kami melawan musuh bebuyutan kami. Meskipun pasukanku terlatih dan banyak namun, pasukan ANx lebih banyak. Para prajurit terluka bahkan tewas, mayat bergelimpangan, darah berceceran. Kerajaan menjadi lautan api, aku sendiri terluka, terkena panah bagian dadaku sebelah kanan. Aku mencari ORz, namun entah kemana dia, perih rasanya lukaku.

"Mau kemana kau! " ANx berdiri di belakangku, mengacungkan pedangnya yang berlumuran darah.

"Ingat ini kepala siapa hah?!" ujarnya sambil mengangkat sebuah kepala manusia berlumur darah, itu kepala ORz. Seketika amarahku meluap, padahal baru saja aku mengenal ORz, dia hangat dan menyenangkan. Aku membentangkan panah dengan susah payah, bermaksud membunuh ANx. Namun, upayaku gagal pedangnya terlebih dahulu menikam perutku. Darah mengucur bau amis menyeruak, rasa sakit dan perih terasa di perutku, aku jatuh ke tanah kepalaku serasa berputar, mataku terasa berkunang -kunang. Tubuhku terasa terangkat lalu terbanting keras, lalu terangkat kembali dan terperosok dalam sebuah lubang hitam raksasa.


***
"Oyyy Bangun! Siang masih molor juga tablet loe nyala tuh dari semalaman! " aku terperanjat, abangku berkacak pinggang sambil membawa gayung air. Siap -siap menyiram wajahku, aku segera bangun dengan kesal, "Apaan sih abang! " ujarku,

"Udeh loe bangun sana, mandi! Males banget deh kan loe cewek! Main game online ya loe sampai larut lagi, kan dokter bilang loe harus istirahat, " abangku ngomel sendirian sambil membanting pintu kamar. Aku menghela napas panjang, kenapa mimpiku terasa nyata. Aku menatap layar tablet yang menyala, disana terlihat seperti ada sebuah pesan masuk. Aku langsung membukanya, "Apaan nih? " ujarku.

KASTIL ANDA TELAH DISERANG OLEH ANX DAN ANDA KALAH!
Kulihat kastilku terbakar habis.


THE END
Kuningan, 11 Agustus 2015


No comments:

Post a Comment